Musik Klasik Membosankan dan Hanya untuk Orang Tua? Orkestra Anak Muda di Sydney Ini Patahkan Stigma

Cantate Deo.png

Cantate Deo Youth Orchestra rehearsed for their concert in December 2023 Credit: SBS Indonesian

Musik disebut sebagai bahasa universal. Namun, bagaimana halnya dengan musik klasik? Kelompok orkestra anak muda ini mematahkan stigma bahwa musik klasik adalah 'musik orang tua'.


Musik sering disebut sebagai bahasa universal. Namun, bagaimana dengan musik klasik? Apakah jenis musik ini juga menarik bagi generasi muda?

Salah satu komunitas double bass berpendapat bahwa musik klasik tidak menarik minat anak muda karena kecepatan dan ritmenya. Dan berbeda dengan lagu pop, jenis musik ini juga cenderung memiliki durasi yang lebih lama dan menantang rentang perhatian remaja.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi mereka yang tergabung dalam grup Cantate Deo Youth Orchestra (CDYO).

Dengan puluhan anggota mulai dari kelas 6 SD hingga mahasiswa, grup yang dimulai pada tahun 2018 dengan hanya tiga pemain musik ini mengeksplorasi musik klasik dengan sentuhan yang berbeda.
Stigma biasanya musik klasik is for old people, it’s boring.
Hans Sangtoki - Cantate Deo Youth Orchestra's principal conductor
Tahun ini, grup yang anggotanya berlatar belakang Indonesia tersebut menggelar konser besar keduanya pada 16 Desember di Sydney Conservatorium of Music.

Berharap tetap berada pada akarnya, CDYO juga menampilkan gubahan lagu Indonesia seperti Ampar Ampar Pisang dan Indonesia Pusaka, disamping komposisi musisi klasik seperti Ludwig van Beethoven dan Edvard Grieg.
I didn’t think in the future I’d be playing classical music but now it’s like one of my passions.
Owen Usain - Cantate Deo Youth Orchestra's percussionist
Tidak semua anggota grup sudah mengenal musik dan alat musiknya sebelum mereka bergabung. Ada pula yang belum pernah memainkan alat musik apa pun.

Owen Usain, pemain perkusi yang duduk di kelas 9, mengaku sebelumnya tidak tertarik dengan musik apalagi musik klasik. Kini, setelah dua tahun belajar bermusik dalam grup ini, ia dapat memainkan berbagai alat musik perkusi.

Emily Santoso, pianis yang kemudian menjadi pemain klarinet yang duduk di kelas 10, menceritakan bahwa meskipun memainkan alat musik tiup itu sulit, dia memilih untuk tetap menekuninya.

Dengarkan cerita mereka.


Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di Facebook dan jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand